MENUNTUT ILMU
memang wajib dan penting bagi setiap orang. Sejak balita kita sudah mulai
diajarkan beberapa ilmu oleh orang tua kita. Bahkan dari masih dalam kandungan
pun kita sudah mendapatkan berbagai macam ilmu. Baik itu Ilmu Pengetahuan
Agama, Alam, Sosial, ataupun yang lainnya. Tapi jika ditelaah, sebenarnya
tujuan kita menuntut ilmu pengetahuan itu untuk apa? Untuk terhindar dari
kemiskinan kah? Untuk menipu orang lain? Untuk mendapatkan pekerjaan? Untuk
pamer dengan orang lain? atau ada pertanyaan yang lain lagi?
Di dalam
masyarakat kita sekarang ini tak jarang kita melihat orang berlomba-lomba
menuntut ilmu dengan alasan agar mendapatkan pekerjaan yang layak nantinya.
Tetapi jika hal itu tidak sesuai dengan harapan, tak jarang pula dari mereka
akan mengatakan seperti ini: “Buat apa sekolah tinggi-tinggi jika hasilnya
hanya duduk diam di rumah?”
Dari pernyataan
tersebut berarti selama ini anggapan mereka adalah bahwa menuntut ilmu itu
semata-mata hanyalah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Tidak bisa
dipungkiri memang hal itu merupakan salah satu alasannya, tetapi tidakkah kita pernah
berfikir ada tujuan yang lebih bermakna daripada itu?
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu; atau pengetahuan
atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dsb.
Dalam Wikipedia Indonesia, Ilmu (atau
ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi dan kenyataan dalam alam
manusia.
Dalil
al-Quran/Hadis
Sedangkan dalam
al-Quran, terkait ilmu pengetahuan ini Allah swt berfirman: “Niscaya Allah
akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS.
al-Mujadalah: 11)
Di samping itu,
ada banyak hadis Nabi Muhammad saw yang menganjurkan kita untuk belajar dan
menuntut ilmu pengetahuan, di antaranya: “Carilah ilmu dari buaian sampai
liang lahat.” (HR. Muslim); “Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik
muslimin maupun muslimah).” (HR. Ibnu Majah); “Barang siapa berjalan
untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke sorga.”
(HR. Muslim);
“Siapa yang
keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali.” (HR. Tirmidzi); “Sebaik-baik
kalian adalah orang yang belajar Quran dan yang mengajarkannya.” (HR.
Bukhari); “Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang `abid (ahli
ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang.” (HR. Abu Dawud);
“Termasuk
mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua
yang muslim dan para pengemban al-Quran dan ahlinya, serta penguasa yang adil.”
(HR.
Abu Dawud dan Aththusi); “Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka
baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan aka dilipatgandakan sepuluh, saya
tidak mengatakan: Alif, lam, mim... satu huruf. Tetapi alif satu huruf, lam
satu huruf, dan mim satu huruf,” (HR. Bukhari).
“Janganlah kalian
menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan
di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu
untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik
perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka.” (HR. Tirmidzi
dan Ibnu Majah);
“Orang yang
paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah
menjadikan ilmunya tidak bermanfaat.” (HR. Al-Baihaqi); “Jika seseorang
meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah
jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang shaleh.” (HR. Muslim)
Pentingnya
menuntut ilmu
Dari ayat dan
beberapa hadis di atas, tentunya kita telah menemukan alasan yang lebih
bermakna dari pentingnya menuntut ilmu. Diberikan derajat yang tinggi oleh
Allah, dimudahkan jalan ke sorga, dan mendapatkan amalan yang tiada putus.
Jadi, jangan
pernah berfikir jika kita nantinya tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai
dengan apa yang kita harapkan lantas kita mengatakan “Percuma saya kuliah
kalau akhirnya hanya seperti ini.” Buang pikiran itu jauh-jauh.
Dengan ilmu yang kita punyai, kita bisa mengajarkan orang-orang yang sama sekali
tidak tahu. Tidak mesti harus menjadi guru baru bisa mengajari orang. Selain
ilmu akan bertambah, pahala dari Allah juga akan bertambah. Bukankah
mendapatkan pahala dari Allah karena menuntut ilmu jauh lebih berarti
dibandingkan dengan hal lainnya.
Sesungguhnya kehidupan yang abadi itu adalah kehidupan di akhirat kelak. Jadi,
tuntutlah ilmu apapun itu! Tetapi ingat, harus tetap dalam konteks yang
positif !
sumber:
rangkuman media kajian ilmu agama Islam
“Pendidikan bukanlah
segala-galanya, namun segala-galanya berawal dari pendidikan”. (peribahasa)